Minggu, 02 Juni 2013

Tugas Enrico P. Panjaitan


Perkembangan Kehidupan Dari Masyarakat Berburu Ke Masyarakat Bercocok Tanam
Nama:Enrico Paul Anggiat Panjaitan
Kelas:X.9
No.Urut:12
NIS:123287
Kehidupan masyarakat pada masa berburu dan mengumpulkan makanan
masih sangat sederhana. Mereka memenuhi segala kebutuhan hidupnya dari berburu dan mengumpulkan makanan. Mereka memakan makanan yang disediakan oleh alam. Makanan diperoleh dengan cara berburu, mengumpulkan buah-buahan, ubi-ubian, dan menangkap ikan. Mereka hidup dalam kelompok-kelompok kecil (bergerombol) agar mampu menghadapi segala macam tantangan atau ancaman.
        Manusia purba telah pandai memilih tempat-tempat tinggalnya, seperti di tepi sungai, di tepi danau ataupun di pantai. Ada juga yang tinggal di dalam goa-goa atau ceruk-ceruk batu; maka tempat tinggal mereka tidak menetap. Di tepi sungai atau danau banyak terdapat ikan dan binatang lain yang menjadi buruan mereka dan dapat mereka makan. Ada yang hidup di tepi pantai karena pantai banyak terdapat sumber makanan. Demikian juga yang tinggal di gua-gua, di daerah sekitarnya pastilah daerah yang cukup memberikan makanan, sehingga mereka bisa bertahan untuk hidup. Masa inilah yang disebut masa food gathering (mencari dan mengumpulkan makanan) dengan sistem hidup berpindah-pindah (nomaden).
       Manusia purba secara sederhana telah menghasilkan kebudayaan, sebab budaya adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia. Mereka berhasil menciptakan alat-alat untuk menangkap binatang buruan, menguliti binatang buruan, mengorek ubi-ubian, mengail ikan dan sebagainya. Bahan pembuat alat-alat didapat dari alam sekitarnya, seperti batu, kayu, tulang, tanduk binatang dan
sebagainya.
       Dalam proses kehidupan yang cukup lama, manusia pra sejarah mengalami perkembangan meskipun sangat lamban, yaitu ada yang telah mengenal tempat tinggal sementara (semi sedenter), misalnya di tepi pantai atau di gua-gua. Sisa-sisa peninggalan hidup tempat tinggal sementara dari zaman Mesolitikum ini disebut kyokkemoddinger (sampah dapur) dan abris sous roche (gua sebagai tempat tinggal). Alat-alat kehidupan mereka pun makin berkembang, seperti chooper (kapak perimbas = pebble = kapak Sumatra), chopping tool (kapak penetak), anak panah, flake, alat-alat dari tulang dan tanduk rusa, dan sebagainya.
1.Hidup Menetap dan Bercocok Tanam
Hidup menetap dan bercocok tanam ada pada zaman Neolitikum, di mana manusia purba benar-benar telah memiliki kemampuan penalaran yang tinggi, terbukti dari hasil kebudayaan yang semakin halus dan sempurna. Hasil budayanya yang berupa alat-alat kehidupan sehari-hari seperti kapak persegi,beliung persegi, tarah, dan anak panah serta perhiasan telah dibuat dan diasah dengan halus dan bentuknya seperti yang ada sekarang. Kapak persegi antara lain untuk memotong daging binatang hasil buruannya, menebang pohon dan membuat perahu. Beliung persegi atau cangkul berfungsi untuk mengerjakan ladang atau sawah, sedangkan tarah atau pahat untuk mengukir/memahat kayu. Anak panah untuk memanah binatang buruan. Sedangkan perhiasan yang dibuat dari masa menetap dan bercocok tanam ini umumnya terbuat dari batu, tembikar dan kulit kerang.
Bahkan telah mengenal pakaian yang terbuat dari kulit kayu atau kerang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa selain membuat peralatan dan perhiasan, manusia dari zaman hidup menetap dan bercocok tanam ini telah mengenal pakaian.
      Oleh karena sudah bercocok tanam, maka dapat dipastikan mereka sudah hidup menetap. Mereka sudah dapat menyimpan hasil panenanya untuk waktu yang cukup lama, demikian juga telah beternak dari hasil buruannya; yang berarti telah memroduksi ternak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada zaman Neolitikum ini telah terjadi perubahan-perubahan besar, suatu revolusi kehidupan manusia, yakni perubahan dari pola hidup berpindah-pindah dan tergantung pada penyediaan alam (food gathering) ke kehidupan menetap,bertani, beternak dan berproduksi (food producing).
Revolusi kehidupan manusia dari food gathering ke food producing dapatdibuktikan dengan adanya beberapa hal seperti yang dikemukakan oleh Dr.Brandes, seorang ahli purbakala, yang mengemukakan bahwa sebelum kedatanganpengaruh Hindu -Budha, telah terdapat 10 (sepuluh) unsur pokok dalam kehidupan asli masyarakat Indonesia,yaitu kemampuan berlayar,mengenal astronomi,kepandaian bersawah,mengatur masyarakat,aktivitas perdagangan,kesenian wayang,seni batik,seni gamelan,sistem macapat,membuat kerajinan.
3. Ciri-ciri dan Perkembangan Kehidupan Masyarakat
a. Masa Berburu dan Berpindah-pindah
Kehidupan masyarakat berburu dan berpindah-pindah mempunyai ciriciri
sebagai berikut:
1) Manusia hidup berkelompok dan tempat tinggal mereka berpindah-pindah
dari tempat yang satu ke tempat yang lain (nomaden) seiring dengan usaha
memenuhi kebutuhan hidupnya.
2) Mereka belum mengenal bercocok tanam.
3) Kebutuhan makan mereka tergantung pada alam, sehingga cara mereka
mencari makan disebut dengan nama food gathering (mengumpulkan
makanan) dan berburu.
4) Alat-alat kebutuhan mereka dibuat dari batu yang belum dihaluskan (masih
sangat kasar).


b. Masa Bercocok Tanam dan Menetap
Kehidupan masyarakat masa bercocok tanam dan menetap memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
1) Kehidupan mereka sudah mempunyai tempat tinggal yang menetap secara
mantap.
2) Mereka sudah mengenal bercocok tanam secara baik.
3) Mereka sudah mampu mengolah bahan makanan sendiri sesuai dengan
kebutuhan mereka atau disebut dengan menghasilkan makanan (food
producing). Mereka disamping berburu dan menangkap ikan juga telah
memelihara binatang-binatang jinak, seperti anjing, babi, dan kerbau.
Binatang-binatang tersebut bukan saja dipelihara untuk keperluan konsumsi
tetapi juga untuk dapat dipakai sebagai binatang korban.
4) Alat-alat yang dibuat dari batu lebih halus dan macamnya lebih banyak,
seperti kapak, tombak, panah dan lain-lain. Bahkan mereka telah berhasil
membuat perhiasan dari gelang-gelang dan biji-biji kalung dari batu.
5) Peradaban mereka sudah lebih maju dan membuat alat-alat rumah tangga
yang lebih baik serta telah mengenal seni.
Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar