Nama
: Nindy Alya Putri
Kelas : X.9.
Kelas : X.9.
Peradaban
Lembah Sungai Kuning (Hwang-Ho)
A. Letak Geografis
Peradaban Lembah Sungai Kuning adalah peradaban bangsa Cina yang muncul di
lembah Sungai Kuning (Hwang Ho atau yang sekarang disebut
HuangHe). Sungai Hwang Ho disebut sebagai Sungai
Kuning karena membawa
lumpur kuning sepanjang alirannya. Sungai ini bersumber dari
Pegunungan Kwen-Lun di Tibet dan mengalir melalui daerah Pegunungan
Cina Utara hingga membentuk dataran rendah dan bermuara di Teluk Tsii-Li, Laut Kuning. Pada daerah lembah sungai
yang subur inilah kebudayaan bangsa Cina berawal. Dalam
sejarah, daerah tersebut menyulitkan masyarakat Cina kuno untuk
melaksanakan aktivitas hidupnya karena terjadinya pembekuan es di musim dingin dan ketika es mulai
mencair akan terjadi banjir serta air bah. Berbagai
kesulitan dan tantangan tersebut mendorong bangsa Cina untuk berpikir dan
mengatasinya dengan pembangunan tanggul raksasa di sepanjang sungai tersebut.
B. Pertanian
Pada bagian hilir dari Sungai Kuning, terdapat dataran rendah Cina yang subur dan merupakan pusat kehidupan bangsa Cina.
Masyarakat Cina umumnya bercocok tanam gandum, padi, teh,
jagung, dan kedelai. Kegiatan pertanian Cina Kuno memang sudah dikenal
sejak zaman Neolitikum ( 5000 SM) dan tanaman pangan utama yang ditanam adalah padi. Pada
zaman perunggu, prioritas pokok dalam pertanian rakyat Cina adalah padi, teh, kacang kedelai, dan rami.
Kegiatan pertanian mengalami kemajuan pesat dalam pemerintahan Dinasti Qin (221-206
SM). Di masa itu, masyarakat Cina telah menerapkan sistem pertanian yang
intensif dengan penggunaan pupuk,
irigasi yang baik, dan perluasan lahan gandum.
C. Filsafat
Pada masa pemerintahan Dinasti Chou, filsafat
Cina berkembang dengan pesat karena lahirnya tiga ahli
filsafat Cina, yaitu Lao Zi, Kong Fu Zi (Kong
HuCu), dan Mengzi.
1. Lao Zi menuliskan ajarannya dalam buku
berjudul Tao Te Ching. Beliau menjunjung tinggi semangat
keadilan dan kesejahteraan yang ke keadaan abadi yang dinamakan Tao. Ajaran Lao
Zi disebut Taoisme dan mengajarkanmanusia
untuk menerima nasib.
2. Ajaran Kong Fu Zi juga berdasarkan pada
Taoisme. Menurut Kong Fu Zi, Tao adalah kekuatan yang mengatur alam semesta
ini hingga tercapai keselarasan. Penganut ajaran Taoisme meyakini bahwa bencana yang terjadi di muka bumi merupakan
akibat dari ketidak patuhan manusia pada aturan Tao. Ajaran Kong Fu Zi yang mencakup bidang pemerintahan dan
keluarga telah memberikan pengaruh yang begitu besar bagi masyarakat Cina
karena memengaruhi cara berpikir dan sikap hidup sebagian besar bangsa Cina.
Menurut Kong Fu Zi, masyarakat terdiri dari keluarga dan
dalam keluarga seorang bapak merupakan pusatnya. Oleh karena itu raja
harus memerintah dengan baik dan bijaksana serta rakyat harus hormat dan taat
pada raja seperti hubungan bapak dan anak
yang seharusnya.
3. Ajaran Meng Zi yang merupakan murid
Kong FuZi mengajarkan pengetahuan
kepada rakyat jelata dan menurut ajarannya, rakyatlah yang terpenting dalam
suatu negara.
D. Kebudayaan
Masyarakat
Cina kuno telah mengenal tulisan sejak 1500 SM yang ditulis pada kulit penyu
atau bambu. Pada awalnya huruf Cina yang dibuat sangat sederhana,
yaitu satu lambang untuk satu pengertian. Pada masa pemerintahan
Dinasti Han, seni sastra Cina kuno
berkembang pesat seiring dengan ditemukannya kertas. Ajaran Lao Zi,
Kong Fu Zi, dan Meng Zi banyak dibukukan
baik oleh filsuf itu sendiri maupun para pengikutnya . Pada masa
pemerintahan Dinasti Tang, hidup dua orang pujangga
terkemuka yang banyak menulis puisi kuno, yaitu Li Tai Po dan Tu Fu. Selain
berupa sastra, kebudayaan Cina yang muncul dan berkembang dilembah Sungai
Kuning adalah seni lukis, keramik, kuil, dan istana. Perkembangan seni
lukis terlihat dari banyaknya lukisan hasil karya tokoh
ternama yang menghiasi istana dan kuil. Lukisan yang dipajang umumnya
berupa lukisan alam semesta, lukisan
dewa-dewa, dan lukisan raja yang pernah memerintah. Keramik Cina
merupakan hasil kebudayaan rakyat yang bernilai sangat tinggi dan menjadisalah satu komoditi perdagangan saat itu.
Rakyat Cina menganggap bahwa kaisar atau raja merupakan
penjelmaan dewa sehingga istana untuk sang raja dibangun dengan
indah dan megah. Hasil kebudayaan Cina yang terkenal hingga saat
ini adalah Tembok Besar Cina yang
dibangun pada masa Dinasti Qin untuk menangkal
serangan dari musuh di bagian utara Cina. Kaisar Qin Shi Huang menghubungkan dinding-dinding
pertahanan yang telah dibangun tersebut menjadi tembok raksasa dengan
sepanjang 7000 km.
E. Kepercayaan
Sebelum ajaran Kong Fu Zi dan Meng Zi, bangsa Cina menganut kepercayaan
dewa-dewa yang dianggap memiliki kekuatan alam. Dewa-dewa yang menerima
pemujaan tertinggi dari mereka adalah Feng-Pa (dewa angin), Lei-Shih (dewan
angin taufan yang digambarkan sebagai naga besar), T'sai-Shan (dewa penguasa bukit suci), dan
Ho-Po. Menurut kepercayaan Cina kuno, dunia digambarkan sebagai sebuah
segiempat yang di bagian atasnya ditutupi oleh 9 lapisan langit. Di
tengah-tengahdunia itulah terletak daerah yang didiami bangsa Cina yang disebut
T'ien-hsia. Daerah di luar T'ien-hsia dianggap sebagai daerah kosong
tempat tinggal para hantu dan Dewi Pa (penguasa musim semi).
F. Pemerintahan
Dalam kehidupan kenegaraan Cina kuno, ada dua macam sistem pemerintahan
yang dianut yaitu feodal dan unitaris. Dalam sistem pemerintahan feodal, kaisar tidak menangani langsung
urusan kenegaraan karena kedudukan kaisar bersifat sakral. Kaisar dianggap sebagai utusan atau anak dewa langit sehingga
tidak pantas mengurusi politik praktis.
Sedangkan pada sistem pemerintahan unitaris, kaisar berkuasa
mutlak dalam pemerintahan sehingga kaisar berhak campur tangan dalam
semua politik praktis. Sejarah mencatat terdapat banyak dinasti yang
membangun Cina menjadi bangsa besar, diantaranya adalah Dinasti Shang, Dinasti Chou,
Dinasti Qin, Dinasti Han, dan Dinasti Tang.
1. Dinasti Shang (Hsia) merupakan dinasti tertua di Cina walaupun
tidak banyak peninggalan tertulis mengenai dinasti ini. Berdasarkan
cerita rakyat Cina kuno, pada masa ini
telah berkembang sistem kepercayaan terhadap Dewa Shang-Ti. Dinasti Syang berakhir sekitar tahun
1766 SM dan digantikan oleh dinasti Yin (1700-1027 SM).
2. Dinasti Chou
adalah dinasti ketiga di Cina dan pada masa ini diterapkan prinsip
feodalisme dengan pembagian kekuasaan pemerintahan. Pemerintah pusat yang dipimpin kaisar dibagi menjadi daerah-daerah
pemerintahan yang dipimpinoleh raja bawahan.
3. Pada masa pemerintahan Dinasti Qin, sistem tersebut berubah karena
RajaCheng yang bergelar Qin Shi Huang membentuk Cina menjadi negara kesatuan
yang hanya diperintah oleh satu orang pemimpin. Dalam pemerintahan Qin ShiHuang, dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan Cina
berkembang. Sayangnya saat beliau meninggal terjadi kekacauan karena
perebutan kekuasan yang pada akhirnya berhasil diatasi oleh Liu-Pa.
4. Liu-Pa mendirikan Dinasti Han yang
mencapai kejayaannya pada masa pemerintahan Han Wudi. Dinasti Han mencapai masa
kejayaannya di bawah pemerintahan kaisar Han Wu Ti. Kerajaan Cina meliputi Asia
Tengah, Kore, Mansyuria Selatan, Anam, Sinking. Setelah kaisar Han Wu Ti
meninggal pada tahun 87 M, Dinasti Han mengalami kemunduran dan akhirnya runtuk
pada tahun 221 M. ketika terjadi kekacauan bangsa tartar menyerang Cina, dan
akhirnya sebagian negeri Cina dapat dikuasainya. Namun pada abad ke-7 M negeri
Cina berhasil dipersatukan kembali di bawah pemerintahan kaisar-kaisar dari
Dinasti T’ang.
5. Dinasti T’ang didirikan oleh Li Shih
Min yang terkenal dengan nama Kaisar T’ang T’ai Tsung. Ia memperluas wilayah
kekuasaannya ke luar negeri Cina seperti selatan menguasai Ton-kin, Annam dan
Kamboja. Ke sebelah barat menguasai Persia dan laut Kaspia. Di bawah kekuasaan
T’ang T’ai Tsung, dinasti T’ang mencapai masa kejayaannya. Dinasti ini salah satu yang terpenting dalam sejarah karena Cina berhasil memperluas wilayah
kekuasaannya, mencapai kejayaandengan
kehidupan masyarakat yang makmur dan sejahterah, serta berkembangan kesenian
dan kebudayaan Cina kuno.
G. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Masyarakat Cina kuno memiliki banyak ahli astronomi (ilmu perbintangan) yang dapat membantu masyarakat
dalam pembuatan sistem penanggalan. Perkembangan ilmu astronomi merupakan dasar dari berbagai
aktivitas kehidupan bangsa Cina karena sistem pertanian,
pelayaran, dan usaha lainnya memerlukan
informasi tentang pergantian dan perputaran musim. Perkembangan
teknologi masyarakat Cina kuno terlihat dari pembuatan barang-barang
perdagangan seperti barang tambang dan hasil olahannya berupa perabot
rumah tangga, senjata, perhiasan, dan alat pertanian. Cina kaya akan barang
tambang seperti batu bara, besi, timah, emas, wolfarm,
dan tembaga.
H. Pengaruh
Peradaban Lembah Sungai Kuning Terhadap Peradaban di Indonesia
Beberapa pengaruh
peradaban peradaban Lembah Sungai Kuning
terhadapkebudayaan dan seluruh aspek kehidupan bangsa Indonesia antara lain
sebagai berikut.
a. Kepercayaan
tentang nasib dan peruntungan yang didasarkan paad tubuh, seperti bentuk garis
tangan dan lain-lain.
b. Islam yang datang di Indonesia diantaranya
berasal dari Cina. Terutama pada masa
Dinasti Tang dan Ming.
c. Makanan-makanan Indonesia banyak yang
berasal dari Cina, seperti mie, bihun,
capcay, tahu, kecap, dan sebagainya.