PERISTIWA
PENINGGALAN SEJARAH DAN MONUMEN PERINGATAN PERISTIWA BERSEJARAH YANG ADA DI
INDONESIA
Nama: Helena Ria Saputri
Kelas : X.9
NISN : 123293
Email : helenariasaputri@gmail.com
Peristiwa
Peninggalan Sejarah
Bangsa Indonesia terbentuk melalui proses sejarah yang
panjang selama ratusan bahkan ribuan tahun lamanya. Disamping itu tiap-tiap
wilayah di Nusantara memiliki sejarahnya sendiri. Perjalanan sejarah yang
panjang di berbagai wilayah di Nusantara tersebut memberikan karakter pada
kepribadian suatu masyarakat, suku bangsa maupun bangsa Indonesia sekarang.
Peninggalan sejarah merupakan benda-benda budaya
manusia dari masa yang telah lampau. Peninggalan-peninggalan manusia ini dapat
berwujud beraneka macam dan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan manusia pada
masa itu. Wujud peninggalan sejarah seperti bangunan, peralatan, perhiasan,
fosil, lukisan-lukisan pada dinding gua, dll. Peninggalan-peninggalan sejarah
yang dikenal dalam masyarakat Indonesia dalam bentuk bangunan di antaranya
bangunan punden berundak-undak (dari zaman prasejarah), bangunan candi (dari
zaman Hindu-Budha), istana (kraton), masjid (masa Islam), dll. Ada juga
peninggalan sejarah yang berupa peralatan kerja seperti kepala batu (zaman
prasejarah), keris, alat-alat senjata dari tulang, tombak dari logam (dari
zaman Hindu dan Islam), dll. Peninggalan sejarah yang berwujud perhiasn sangat
beragam dan bahan dasar yang digunakannya bisa berasal dari tembaga, perunggu,
kuningan, perak maupun emas.
Monumen-monumen
Bersejarah
Kata Monumental berasal dari Bahasa Latin, monere yang
secara harfiah berarti meningkatkan. Kata ini berkembang menjadi mnemon,mnemonikos
yang dalam Bahasa Inggris menjadi mnemonic, berarti sesuatu yang
membantu untuk mengingat. Pengertian monumental dalam arsitektur berarti sifat
perancangntinggi yang dapat dicapai oleh perancang untuk dapat membangkitkan
kenangan atau kesan yang mudah terlupakan.
Pendirian Monumen bertujuan untuk mengenang peristiwa
besar yang terjadi di tempat tersebut, juga dipergunakan sebagai tanda untuk
menyampaikan pesan kepada generasi penerus bangsa yang tidak pernah mengalami
peristiwa seperti ini. Contoh: Monumen Nasional, Monumen Palangan Ambarawa, Tugu
Khatulistiwa,Monumen Van der Wijck,
Tugu Proklamasi, Monumen
Garuda Wisnu Kencana,Tugu Yogyakarta, Monumen Patung Dirgantara,Monumen Bandung
Lautan Api,Monumen Kapal Selam.
Moumen Nasional
Monumen
Nasional alias Monas, monumen peringatan setinggi 132 meter (433 kaki) ini
didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk
merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Pembangunan
monumen ini dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961 di bawah perintah presiden
Sukarno, dan dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975. Tugu ini dimahkotai
lidah api yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan
yang menyala-nyala. Monumen Nasional terletak tepat di tengah Lapangan Medan Merdeka,
Jakarta Pusat.
Monumen Palagan Ambarawa
Monumen Palagan Ambarawa adalah sebuah monumen yang
terdapat di Ambarawa, Kabupaten Semarang. Monumen ini merupakan simbol untuk
mengenang sejarah pertempuran Palagan Ambarawa pada tanggal 12 Desember - 15 Desember
1945 Ambarawa. Pasukan Sekutu yang terdesak dari Magelang mengadakan
pengunduran ke Ambarawa, dan pasukan TKR yang dipimpin Kolonel Soedirman
berhasil menghancurkan Sekutu pada tanggal 15 Desember 1945, dimana kini
diperingati sebagai Hari Infanteri. Monumen ini juga terdapat seragam para
tentara Jepang, Belanda, dan Indonesia, senjata, tank kuno dan meriam, serta
Mustang Belanda yang berhasil ditembak jatuh ke dalam Rawa Pening.
Tugu Khatulistiwa
Tugu
Khatulistiwa atau Equator Monument berada di Jalan Khatulistiwa, Pontianak
Utara, Propinsi Kalimantan Barat. Lokasinya berada sekitar 3 km dari pusat Kota
Pontianak, ke arah kota Mempawah. Tugu ini menjadi salah satu ikon wisata Kota
Pontianak dan selalu dikunjungi masyarakat, khususnya wisatawan yang datang ke
Kota Pontianak.
Monumen Van der Wijck
Monumen Kapal Van
der Wijck adalah monumen yang dibangun oleh pemerintah Hindia-Belanda di
halaman Kantor Pelabuhan Brondong (bagian wilayah kabupaten Lamongan yang
terletak di sebelah utara (daerah pantura)), Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Monumen ini didirikan pemerintah Hindia, Belanda atas jasa nelayan Brondong
sebagai ungkapan terimakasihnya karena telah menyelamatkan para awak kapal dan
penumpang yang tenggalam pada tahun 1936.
Tugu Proklamasi
Tugu
Proklamasi atau Tugu petir adalah tugu peringatan proklamasi kemerdekaan RI.
Tugu Proklamasi berdiri di tanah lapang kompleks Taman Proklamasi di Jl.
Proklamasi (dahulunya disebut Jl. Pegangsaan Timur No. 56), Jakarta Pusat. Pada
kompleks ini juga terdapat monumen dua patung Soekarno-Hatta berukuran besar
yang berdiri berdampingan, mirip dengan dokumentasi foto ketika naskah
proklamasi pertama kali dibacakan. Di tengah-tengah dua patung proklamator
terdapat patung naskah proklamasi terbuat dari lempengan batu marmer hitam,
dengan susunan dan bentuk tulisan mirip dengan naskah ketikan aslinya.
Monumen Garuda Wisnu
Kencana
Patung
Garuda Wisnu Kencana berlokasi di Bukit Unggasan - Jimbaran, Bali. Patung ini
merupakan karya pematung terkenal Bali, I Nyoman Nuarta. Monumen ini
dikembangkan sebagai taman budaya dan menjadi ikon bagi pariwisata Bali dan
Indonesia. Patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu adalah
Dewa Pemelihara (Sthiti), mengendarai burung Garuda. Patung ini diproyeksikan untuk mengikat tata
ruang dengan jarak pandang sampai dengan 20 km sehingga dapat terlihat dari
Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot. Patung Garuda Wisnu Kencana ini
merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia. Patung ini
terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4.000 ton, dengan tinggi 75
meter dan lebar 60 meter. Jika pembangunannya selesai, patung ini akan menjadi
patung terbesar di dunia dan mengalahkan Patung Liberty.
Tugu Yogyakarta
Tugu Yogyakarta
alias "tugu pal putih" adalah sebuah tugu atau menara yang sering
dipakai sebagai simbol/lambang dari kota Yogyakarta. Tugu ini dibangun oleh
Hamengkubuwana I, pendiri kraton Yogyakarta. Tugu yang terletak di perempatan
Jl Jenderal Sudirman dan Jl. Pangeran Mangkubumi ini, mempunyai nilai simbolis
dan merupakan garis yang bersifat magis menghubungkan laut selatan, kraton
Jogja dan gunung Merapi. Pada saat melakukan meditasi, konon Sultan Yogyakarta
pada waktu itu menggunakan tugu ini sebagai patokan arah menghadap puncak
gunung Merapi.
Monumen Patung Dirgantara
Monumen Patung
Dirgantara atau lebih dikenal dengan nama Patung Pancoran adalah salah satu
monumen patung yang terdapat di Jakarta. Letak monumen ini berada di kawasan
Pancoran, Jakarta Selatan. Tepat di depan kompleks perkantoran Wisma Aldiron
Dirgantara yang dulunya merupakan Markas Besar TNI Angkatan Udara. Posisinya
yang strategis karena merupakan pintu gerbang menuju Jakarta bagi para
pendatang yang baru saja mendarat di Bandar Udara Halim Perdanakusuma.
Rancangan patung ini berdasarkan atas permintaan Bung Karno untuk menampilkan
keperkasaan bangsa Indonesia di bidang dirgantara. Penekanan dari desain patung
tersebut berarti bahwa untuk mencapai keperkasaan, bangsa Indonesia
mengandalkan sifat-sifat Jujur, Berani dan Bersemangat.
Monumen Bandung Lautan Api
Monumen Bandung
Lautan Api, merupakan monumen yang menjadi markah tanah Bandung. Monumen ini
setinggi 45 meter, memiliki sisi sebanyak 9 bidang. Monumen ini dibangun untuk
memperingati peristiwa Bandung Lautan Api, dimana terjadi pembumihangusan
Bandung Selatan yang dipimpin oleh Muhammad Toha. Monumen ini berada di
tengah-tengah kota yaitu terletak di kawasan Lapangan Tegallega. Monumen ini
menjadi salah satu monumen terkenal di Bandung. Monumen ini menjadi pusat
perhatian setiap tanggal 23 Maret mengenang peristiwa Bandung Lautan Api.
Monumen Kapal Selam
Monumen Kapal
Selam, atau disingkat Monkasel, adalah sebuah museum kapal selam yang terdapat
di Embong Kaliasin, Genteng, Surabaya. Terletak di pusat kota, monumen ini sebenarnya
merupakan kapal selam KRI Pasopati 410, salah satu armada Angkatan Laut
Republik Indonesia buatan Uni Soviet tahun 1952. Kapal selam ini pernah
dilibatkan dalam Pertempuran Laut Aru untuk membebaskan Irian Barat dari
pendudukan Belanda. Selain itu di tempat ini juga terdapat sebuah pemutaran
film, dimana di tampilkan proses peperangan yang terjadi di Laut Aru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar